Sebagai sebuah kota yang dikenal dengan sebutan Kota Santri, seni budaya di Kota Pasuruan banyak diwanai oleh cirri khas budaya Islami. Daerah yang terbentang di hamparan pesisir ini memiliki keanekaragaman kesenian daerah yang atraktif dan komunikatif dengan tata cara kehidupan masyarakat, terutama masyarakat pedesaan dan nelayan. Selain kegiatan seni modern, beberapa seni tradisional tetap dipertahankan hingga saat ini.
![Picture](/uploads/2/9/1/9/29198791/864505764.jpg?247)
Sebagai wujud eksistensi para seniman di Kota Pasuruan membentuk Dewan Kesenian Pasuruan ( DKP ) yang merupakan wadah pemersatu sekaligus pembinaan dan pengembangan kreatifitas seni dan budaya. Berdirinya DKP diharapkan dapat lebih meningkatkan apresiasi seni dan budaya di Kota Pasuruan.
Salah satu kesenian yang sering dipertunjukkan adalah Kesenian Hadrah Al-Banjari.
Seni Hadrah Al Banjari merupakan suatu seni yang bernafaskan Islam. Disebut Al Banjari karena alat terbang serta aturan memukul terbangnya berasal dari Banjarmasin. Meskipun berasal dari luar daerah, kesenian ini sudah memasyarakat di Kota Pasuruan.
Makan yang "mungkin" khas dari Pasuruan itu...
Kupang Keraton Pasuruan
Kupang lontong disajikan dengan kuah, dan bumbu yang digunakan berupa: bawang putih yang diiris tipis-tipis (digoreng), cabe, dan petis (salad hitam yang terbuat dari udang). Bumbu tersebut dicampur kemudian digerus dengan sendok diatas piring yang akan disajikan.
Sesudah digerus maka campuran tersebut akan diencerkan dengan membubuhi sedikit kuah rebusan kupang, di tambahkan irisan lontong diatasnya kemudian ditambah dengan lentho (campuran singkong parut, kacang tolo, kelapa parut, dan bumbu berupa bawang putih, ketumbar, garam, gula).
Kupang yang sudah direbus matang selanjutnya disiramkan diatasnya beserta kuahnya. Untuk finishing touch-nya ditaburi dengan bawang goreng.
Kupang ini akan lebih lengkap apabila disantap dengan sate kerang. Sate kerang yang dikukus dan ditusuk dengan lidi bambu.
Untuk urusan rasa tidak perlu diragukan, ueeeeenak tenaaan. Kuahnya bener-bener cakep sekali, apalagi irisan bawang goreng tadi menambah tusukan rasanya. Gerusan cabe merah tadi juga senantiasa mengelitik lidah Sementara ketika saya tambahkan perasan air jeruk nipis, rasa fresh tiba-tiba menyeruak di lidah. Benar-benar kombinasi rasa yang serasi.
Nasi Punel Bangil
sumber : (https://ilhamdwiputranto.wordpress.com)
Punel artinya sama dengan Pulen. Nasi yang matangnya pas. Tidak terlalu kering. Tidak terlalu lembek. Konon, nasi punel berasal dari beras pada umumnya. Bedanya hanya dari cara memasaknya. Dari informasi teman yang domisili di Bangil, agar nasinya pulen, maka beras yng sudah dicuci bersih direndam dengan air panas. Lima belas sampai duapuluh menit. Baru kemudian ditanak seperti biasanya.
Jika nasi sudah matang, nasi segera diangkat dan dipindahkan ke wadah terbuka. Lalu nasi yang masih panas didinginkan dengan dikipas-kipas. Sesekali nasinya diaduk-aduk (diuleni), sehingga agak menggumpal. Jadi tidak dibiarkan begitu saja. Cara inilah yang konon bisa menjadikan nasi putih di Bangil ini benar-benar bertekstur lembut. Pulen !
Secara umum, sajian Nasi Punel di tiap penjual sama. Berupa seporsi nasi yang pulen lengkap dengan aneka lauk yang super komplet. Makin mantab saat menyantap ditemani Teh Manis yang hangat. Harganya di kisaran 10ribu-20 ribu, tergantung lauk yang dipilih.
Dilihat dari komposisinya, Nasi Punel sangat sarat dengan aneka kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Seporsi nasi putihnya yang lembut lebih dari cukup untuk memenuhi karbohidrat sepanjang pagi sampai siang. Aneka lauk sangat mencukupi untuk memenuhi unsur protein, vitamin dan mineral. Ditambah sayur yang kaya akan serat akan membuat penikmat Nasi Punel kenyang dan penuh energi.
Nah, kalau Anda sedang dalam perjalanan dari Surabaya ke Pasuruan atau sebaliknya , sebaiknya mampir dan sarapan Nasi Punel. Dijamin Anda akan terkenang akan kelezatannya dan bikin ketagihan.
Salah satu kesenian yang sering dipertunjukkan adalah Kesenian Hadrah Al-Banjari.
Seni Hadrah Al Banjari merupakan suatu seni yang bernafaskan Islam. Disebut Al Banjari karena alat terbang serta aturan memukul terbangnya berasal dari Banjarmasin. Meskipun berasal dari luar daerah, kesenian ini sudah memasyarakat di Kota Pasuruan.
Makan yang "mungkin" khas dari Pasuruan itu...
Kupang Keraton Pasuruan
Kupang lontong disajikan dengan kuah, dan bumbu yang digunakan berupa: bawang putih yang diiris tipis-tipis (digoreng), cabe, dan petis (salad hitam yang terbuat dari udang). Bumbu tersebut dicampur kemudian digerus dengan sendok diatas piring yang akan disajikan.
Sesudah digerus maka campuran tersebut akan diencerkan dengan membubuhi sedikit kuah rebusan kupang, di tambahkan irisan lontong diatasnya kemudian ditambah dengan lentho (campuran singkong parut, kacang tolo, kelapa parut, dan bumbu berupa bawang putih, ketumbar, garam, gula).
Kupang yang sudah direbus matang selanjutnya disiramkan diatasnya beserta kuahnya. Untuk finishing touch-nya ditaburi dengan bawang goreng.
Kupang ini akan lebih lengkap apabila disantap dengan sate kerang. Sate kerang yang dikukus dan ditusuk dengan lidi bambu.
Untuk urusan rasa tidak perlu diragukan, ueeeeenak tenaaan. Kuahnya bener-bener cakep sekali, apalagi irisan bawang goreng tadi menambah tusukan rasanya. Gerusan cabe merah tadi juga senantiasa mengelitik lidah Sementara ketika saya tambahkan perasan air jeruk nipis, rasa fresh tiba-tiba menyeruak di lidah. Benar-benar kombinasi rasa yang serasi.
Nasi Punel Bangil
sumber : (https://ilhamdwiputranto.wordpress.com)
Punel artinya sama dengan Pulen. Nasi yang matangnya pas. Tidak terlalu kering. Tidak terlalu lembek. Konon, nasi punel berasal dari beras pada umumnya. Bedanya hanya dari cara memasaknya. Dari informasi teman yang domisili di Bangil, agar nasinya pulen, maka beras yng sudah dicuci bersih direndam dengan air panas. Lima belas sampai duapuluh menit. Baru kemudian ditanak seperti biasanya.
Jika nasi sudah matang, nasi segera diangkat dan dipindahkan ke wadah terbuka. Lalu nasi yang masih panas didinginkan dengan dikipas-kipas. Sesekali nasinya diaduk-aduk (diuleni), sehingga agak menggumpal. Jadi tidak dibiarkan begitu saja. Cara inilah yang konon bisa menjadikan nasi putih di Bangil ini benar-benar bertekstur lembut. Pulen !
Secara umum, sajian Nasi Punel di tiap penjual sama. Berupa seporsi nasi yang pulen lengkap dengan aneka lauk yang super komplet. Makin mantab saat menyantap ditemani Teh Manis yang hangat. Harganya di kisaran 10ribu-20 ribu, tergantung lauk yang dipilih.
Dilihat dari komposisinya, Nasi Punel sangat sarat dengan aneka kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Seporsi nasi putihnya yang lembut lebih dari cukup untuk memenuhi karbohidrat sepanjang pagi sampai siang. Aneka lauk sangat mencukupi untuk memenuhi unsur protein, vitamin dan mineral. Ditambah sayur yang kaya akan serat akan membuat penikmat Nasi Punel kenyang dan penuh energi.
Nah, kalau Anda sedang dalam perjalanan dari Surabaya ke Pasuruan atau sebaliknya , sebaiknya mampir dan sarapan Nasi Punel. Dijamin Anda akan terkenang akan kelezatannya dan bikin ketagihan.